Disamping materi, permainan edukatif dan diskusi di kelas, juga pelaksanaan shalat Dhuha secara kelompok agar bimbingan lebih intensif.
Sesudah Shalat Dhuhur berjamaah, Bapak Muhammad Masduki memimpin dzikir dan doa bersama.
Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
Siswa- siswi
SMPN 2 Kwadungan selalu semangat dalam berbagai ajang kreativitas. Pada Hari
Senin, 13 Maret 2023, SMPN 2 Kwadungan mengirimkan 5 peserta untuk 3 jenis
lomba, yaitu Story Telling, Memasak, dan Kaligrafi dalam rangka Dies natalis
SMKN 1 Geneng yang ke-20.
Peserta lomba
meliputi siswa/ siswi dari berbagai SMP/Mts se eks karisidenan Madiun.
Nah, berikut ini rincian lomba yang diikuti
A.
Lomba
Story Telling
Lomba
ini diikuti 20 peserta dari berbagai SMP/Mts di eks Karisidenan Madiun Meliputi
Ngawi, Magetan, dan Madiun. Dengan durasi maksimal 7 menit, siswi-siswi SMPN 2
Kwadungan mampu membawakan cerita daerah dengan percaya diri dan lancar.
1.
Marisa
Putri Purnama Sari
2. Sri Astriwi Mulyasari
B. Lomba
Memasak
1.
Nabila
Anantasyah Putri
2.
Elvira
Salsabilla Novelya A.
Keduanya dengan terampil dan percaya diri memasak aneka bahan dan alat sudah disediakan panitia. Rasanya Mak nyuss, mantapp!
Nah, ada satu peserta lagi yang lagi ditunggu peserta lain, anaknya telaten, tekun, dan kreatif
Tetap ceria menunggu peserta lomba Kaligrafi,
C.
Lomba
Kaligrafi
1. Ameliya Nur Ramadani
Ket: Lomba Kaligrafi, menggunakan cat air, durasi3 jamMeskipun kali ini perwakilan Skwada belum meraih
juara, namun kita sangat bangga dengan semangat, kepercayaan diri, tanggung
jawab, dan kreatifitas mereka. Semoga menjadi sarana bertambahnya ilmu, pengalaman yang bermanfaat
bagi para siswa yang mengikuti lomba, dan menjadi motivasi bagi siswa- siswa
Skwada lainnya untuk terus berkreasi. Skwada Hebat! Skwada Jaya!
Bpk. Sukir M.Pd Kepala SMP Negeri 2 Kwadungan |
Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 dimensi dan beberapa elemen di dalamnya.
Definisi Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah karakter
dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan
pada nilai-nilai luhur Pancasila.
Kegunaan Profil Pelajar Pancasila
Menerjemahkan tujuan dan visi pendidikan ke dalam
format yang lebih mudah dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan pendidikan
Menjadi kompas bagi pendidik dan pelajar Indonesia
Tujuan akhir segala pembelajaran, program, dan
kegiatan di satuan pendidikan
Struktur kurikulum di Kurikulum Merdeka didasari tiga hal, yaitu berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel, dan karakter Pancasila.
Berikut adalah beberapa prinsip pengembangan struktur Kurikulum Merdeka.
Struktur kurikulum minimum ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun, satuan pendidikan bisa mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai dengan visi, misi, dan sumber daya yang tersedia.
Kurikulum memberi kemerdekaan pada satuan pendidikan dan guru untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.
Perubahan dari kurikulum sebelumnya dibuat seminimal mungkin, namun tetap signifikan. Tujuan, arah perubahan, dan rancangannya dibuat jelas sehingga mudah dipahami sekolah dan pemangku kepentingan.
Pengembangan kurikulum dan perangkat ajar adalah hasil kolaborasi puluhan institusi, di antaranya Kementerian Agama, universitas, sekolah, dan lembaga pendidikan lainnya.
Untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka, pengorganisasian pembelajaran perlu diperbarui. Salah satu caranya adalah dengan mengatur pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan satuan pendidikan.
Kemajuan hasil belajar murid dilakukan melalui evaluasi pembelajaran atau asesmen. Murid yang belum mencapai capaian pembelajaran akan mendapatkan pendampingan agar mencapai capaian pembelajarannya.
Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, yang mencakup rencana asesmen formatif yang akan dilakukan di awal pembelajaran dan asesmen sumatif di akhir pembelajaran.
Pembelajaran sesuai tahap capaian belajar murid (teaching at the right level) adalah pendekatan belajar yang berpusat pada kesiapan belajar murid, bukan pada tingkatan kelas.
Murid dalam fase perkembangan yang sama bisa memiliki tingkat pemahaman dan kesiapan yang berbeda. Karena itu, pada model pembelajaran ini, cara dan materi pembelajaran divariasikan berdasarkan tingkat pemahaman dan kesiapan murid.
Fase atau tingkatan perkembangan adalah capaian pembelajaran yang harus dicapai murid, yang disesuaikan dengan karakteristik, potensi, serta kebutuhannya.